Seorang penyair mengatakan:
“Segala kebaikan Allah walau lama
Laksana kerdipan mata yang menangis
Betapa banyak kemudahan datang setelah keputus-asaan
Dan betapa banyak keputus-asaan datang setelah kesungguhan
Maha Suci Dzat yang selalu memaafkan walau kita selalu bersalah
Dia selalu memaafkan hamba-Nya walau mereka bersalah
Dia yang memberi kepada orang yang bersalah
Dan keagungan-Nya tidak menghalangi-Nya untuk memberi kepada orang yang bersalah…”
Dalam kitab Musnad Ahmad, Rasulullah saw bersabda:
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan setiap nama yang Engkau miliki, Engkau menamakan diri-Mu dengannya, atau Engkau menyimpannya dalam ilmu ghaib di sisi-Mu, atau Engkau menurunkannya di dalam kitab-Mu, atau Engkau mengajarkannya kepada salah seorang hamba pilihan-Mu, jadikanlah Al-Quran sebagai penawar hatiku, cahaya dadaku, penglipur laraku dan penghilang kesedihan dan kegelisahan ku.” (Ahmad, no. 3704, 4306; Abu Ya’ala, no. 5300; Ibnu Hibban, no. 948; Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf, no. 25054 dan Al-Hakim, no. 913. Lihat Majma’ Az-Zawa’id, no. 17445 dan Al-Misykat, no. 2452)
p/s : setiap kesusahan dan keperitan yang Allah timpakan kepada hambanya adalah ujian bagi menguji tahap keimanan seorang insan… andainya hidup ini diniatkan semata-mata untuk mencari keredhaan Allah…pasti setiap keperitan itu dirasakan begitu indah kerna itulah saat kita dapat mendekatkan diri padaNYA bukan hanya ketika susah namun juga ketika kita dalam kesenangan….~~~
No comments:
Post a Comment